TRUSTED PARTNER
RECOMMENDED SELLER

| Home | Harga | Cara Order | Software | Tentang Kami | FAQ | Syarat&Ketentuan | Artikel | Download | Partners | Iklan top | Pernyataan Contact |

time of day

Buka Senin-Minggu!!

Order via SMS/YM/WA/LINE
Jam 09.00 - 16.00 WIB
Jam 20.00 - 21.00 WIB

24uploading 4shared Adobe AVG Avatarshare AVIRA AllDebrid Android BigFile Bitdefender Bl.st Bytewhale Camfrog CCleaner Corel CorelDRAW Cyberflux.net DepFile.com depositfiles DizzCloud Domain Doraupload Eset ExLoad File.al FileBoom FileFactory FileJoker FilesMonster FileNext  Filespace filestream.me Filetut FreakShare Google Play Store Grab8 HitFile HugeFiles IcerBox Internet Download manager  Inclouddrive Indoleech.com  Karpersky Keep2Share Koofile  Luckyshare Malwarebytes Mega Microsoft Minilyrics MixShared  NitroFlare Nitro PDF NovaFile OneDrive OTEUpload PDF Prem.Link Premiumize.me  RapidGator  RealDebrid SaleFiles Secureupload.eu ShareFlare Share-Online SolidFiles SpeedyShare TezFiles turbobit Tusfiles  UploadBoy.com Uploaded UploadRocket Uptobox Upstore.net Mesin Uang  Virtual Credit Card (VCC) ViooPay VIP File VPN Webhosting Webmoney WIPFiles WinRAR Wushare.com xerver.co YunFile.com Zevera Zbigz

*** Mohon mengirim pemesanan sesuai format. Bagi Pelanggan Baru, mohon mengirimkan email pernyataan dulu yg isinya klik di sini ***

:: LIVE CHAT ::

Kasir : Order & Konfirmasi

== KASIR 01 ==

PIN WA : 0852-2000-9955
(hanya Text Message, No Voice!!)

 ==  KASIR 02 ==
 
PIN LINE: 0852-2000-9955
LINE BARCODE
(hanya Text Message, No Voice!!)

 == KASIR 03 ==

ID: vioomax
(hanya Text Message, No Voice!!)

== KASIR 04 ==
 
 YM ID:  vioomaxcare  
(utk sementara hindari order via YM)


PIN BBM: 55832BBF
BBM BARCODE

 

Cust.Serv.:Tanya&Komplain

 
==Sementara via SMS==


:: SMS ::

    :: Order & Konfirmasi ::    


(Hanya TEXT)

 ::Tanya/Jawab&Komplain::

0852-2000-9955
(Hanya TEXT)
-Cantumkan email setiapkali menghubungi CS-

:: Rekening Bank ::



29.1529.8000


130.00.023.04247


0.900.900.791


0005.0106.1596.503

ATM Bersama

Bank2 Member ATM Bersama


Bergabunglah bersama
Puluhan Ribu pelanggan kami yang lain!!


-------------------






| HOMESPORT  |  NEWS  |  INFOTAINMENT  |  PROFILE  |  KOMPUTER  |  BELANJA  |  SERBA-SERBI  |  IPTEK  |

 

PERSIB BANDUNG


Sejarah persatuan sepakbola di kota Bandung cukup tua. Sebelum berdiri Persib, tahun 1923 di kota Bandung sudah berdiri Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB), yaitu sekumpulan orang mendirikan suatu organinasi keolahragaan sepakbola yang di dalamnya terdiri dari kaum nasionalis. BIVB saat itu mempunyai seorang ketua umum bernama Syamsudin yang kemudian diganti oleh I.R. Atot yang tidak lain adalah putera pejuang wanita Indonesia asal tatar Sunda Dewi Sartika.

BIVB perlahan menghilang, kemudian berdirilah dua perkumpulan sepak bola yang lainnya bernama Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung disingkat PSIB dan National Voetball Bond (NVB).

Pada tanggal 14 Maret 1933 kedua klub tersebut bersepakat untuk meleburkan diri dan membentuk satu persatuan sepakbola yang baru, dan persatuan sepakbola yang baru tersebut diberi nama Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung atau disingkat PERSIB. Sebagai ketuanya dipilih Anwar St. Pamoentjak. Adapun klub yang tergabung ke dalam Persib pada saat itu adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.

Tahun 1950 digelar kongres PSSI. Saat itu pemain yang mengisi skuad Persib adalah Andaratna, Wagiman, Aang Witarsa, Leepel, Amung,  Toha, Ganda,  Freddy Timisela, Smith, Jahja, dan Sundawa. Sayang sekali pada saat itu, Persib kalah dari Persebaya sehingga hanya bisa menjadi runner up. Namun demikian, pada tahun tersebut, dua permain Persib yaitu Aang Witarsa dan Anas menjadi pemasin asal Persib pertama yang ditarik memperkuat tim nasional Indonesia untuk bergabung di Asian Games 1950

Selama periode 1955-1957 prestasi Persib kembali menanjak. Saat itu Persib berhasil mencetak pemain-pemain yang menjadi andalan tim nasional untuk bertarung di Olimpiade Melbourne 1958 seperti Aang Witarsa dan Ade Dana. Hebatnya, pada helatan akbar tersebut, tim nasional Indonesia berhasil menahan imbang kesebelasan yang terbilang sangat kuat pada saat itu, Uni Sovyet, sehingga terpaksa diadakan tanding ulang. Sayang sekali, pada laga rematch Indonesia kalah telak 4:0.

Pada kompetisi 1961, Persib berhasil menjadi juara untuk kedua kalinya setelah menenggelamkan PSM Ujung Pandang. Skuad Persib yang yang berhasil mengalahkan PSM saat itu terdiri dari Simon Hehanusa, Hermanus, Juju (kiper), Ishak Udin, Iljas Hadade, Rukma, Fatah Hidayat, Sunarto, Thio Him Tjhaiang, Ade Dana, Hengki Timisela, Wowo Sunaryo, Nazar, Omo Suratmo, Pietje Timisela, Suhendar, dll. Karena prestasinya tersebut, tahun 1962, Persib berhak ditunjuk menjadi wakil PSSI di kejuaraan sepakbola Piala Aga Khan di Pakistan. Dan muncullah bintang sepakbola dari Persib bernama Emen "Guru" Suwarman. Sayangnya, tahun 1966, Persib harus rela melepas gelar juara dan hanya menjadi runner up setelah menyerah dari PSM di Jakarta.

Setelah mengalami masa keemasan, tahun 70-an Persib ternyata harus juga merasakan masa suram dimana tidak satupun gelar berhasil diraih Persib. Puncaknya terjadi pada Kompetisi Perserikatan 1978-1978, kala itu Persib terlempar menjadi kklub yang terdegradasi ke Divisi I.

Kondisi ini mengundang keprihatinan banyak pihak, dan membuat seluruh steakholder maupun pembina Persib segera bertindak dengan melakukan revolusi pembinaan. Disusunlah tim junior yang ditangani pelatih berkebangsaan Polandia bernama Marek. Sedangkan tim senior ditangani pelatih Risnandar Sendoro. Kemudian pemain-pemain dari tim junior dan senior digabung. Strategi ini cukup jitu berhasil mengantarkan Persib naik promosi kembali ke Divisi Utama dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Tidak hanya bisa mempromosikan Persib kembali ke Divisi Utama, polesan Marek berhasil melahirkan bintang-bintang utama Persib yang kelak menjadikan Persib menjadi kesebelasan The Dream Team. Nama-nama seperti Robby Darwis, Adeng Hudaya, Ajat Sudrajat, Suryamin, Dede Iskandar, Boyke Adam, Sobur, Sukowiyono, Iwan Sunarya, dll. lahir berkat polesan tangan dingin Marek. Permain-pemain ini pula yang berhasil membawa Persib lolos ke final Kompetisi Perserikatan tahun 1982-1983 dan 1984-1985. Sayangnya, dari dua kali final tersebut, Persib harus puas hanya sebagai runner up akibat kalah pinalti melawan PSMS Medan. Namun meski kalah, Persib harus cukup bangga karena pertandingan ini mencatatkan rekor sebagai laga dengan penonton terbanyak, dari kapasitas Stadion Senayan (yang kini berubah nama menjadi Gelora Bung Karno) sebanyak 100.000, jumlah penonton membludak mencapai 120.000 orang.

Namun, bagi tim sekelas Persib, gelar juara memang seperti tinggal menunggu waktu. Tidak butuh lama bagi Persib untuk menduduki tahta tertinggi Kompetisi Perserikatan, pada kompetisi selanjutnya yaitu Kompetisi Perserikatan 1986, Persib berhasil mengangkat trofi di Stadion Senayan setelah mengkandaskan perlawanan Perseman Manokwari 1-0 lewat gol tunggal Djajang Nurdjaman. Kala itu Ateng Wahyudi yang juga walikota Bandung menjadi Ketua Umum Persib.

Sayangnya, Persib tidak dapat mempertahankan gelarnya, karena pada Kompetisi tahun 1987 Persib harus merelakan gelarnya direbut PSIS, begitu pula tahun berikutnya, Persib gagal merebut gelar juara setelah kalah dari Persebaya. Namun The Dream Team Persib memang ditakdirkan menjadi klub langganan juara, setahun setelah kegagalannya tersebut, yaitu kompetisi tahun 1990 saat dilatih Ade Dana dan asisten Dede Rusdi & Indra Tohir, Persib berhasil mengangkat trofi kembali.

Akan tetapi, meskipun seperti sudah ditakdirkan sebagai klub dengan gen juara, Persib juga seperti sudah terkena kutukan, Persib lagi-lagi tidak berhasil mempertahankan gelarnya setelah pada semifinal Kompetisi Perserikatan 1991-1992, kalah dari PSM dengan skor 1-2.

Tahun 1993 Wahyu Hamijaya terpilih menjadi Ketua Umum Persib menggantikan Ateng Wahyudi dan memimpin Persib untuk berlaga di Kompetisi 1993-1994 yang merupakan kompetisi perserikatan terakhir karena selanjutnya diganti menjadi Liga Indonesia, yaitu kompetisi yang menggabungkan kesebelasan Galatama dengan Perserikatan.  Pada kompetisi perserikatan penutup ini, Persib berhasil meraih gelar juara setelah di final mengalahkan PSM dengan skor 2-0 lewat gol Yudi Guntara dan Sutiono Lamso. Dengan demikian, Seperti sudah ditakdirkan menjadi klub legendaris yang mengukirkan namanya dalam sejarah sepakbola Indonesia, Persib mengukir sejarah dalam persepakbolaan Indonesia sebagai klub pemegang Piala Presiden untuk selamanya, Saat itu pemain-pemain yang berjasa mengantarkan skuad Persib menjadi champion adalah Aris Rinaldi (kiper), Robby Darwis, Roy Darwis, Yadi Mulyadi, Dede Iskandar, Nandang Kurnaedi, Yusuf Bachtiar, Asep Kustiana, Sutiono Lamso, Kekey Zakaria, Yudi Guntara.

Persib kembali membuktikan takdirnya sebagai tim legendaris dengan mencatatkan diri dalam sejarah persepakbolaan Indonesia setelah pada Liga Indonesia / Ligina pertama berhasil meraih piala tahun 1994. Hebatnya, saat itu Persib hanya diperkuat pemain asli Indonesia, padahal sesuai aturan Ligina, klub-klub lain sudah menggunakan jasa pemain asing. Momen bersejarah itu diukir Persib setelah menenggelamkan Petrokimia Putra dengan skor 1-0 lewat gol tunggal Sutiono Lamso.

Setelah berhasil meraih gelar juara Liga Indonesia pertama tahun 1994-1995, prestasi Persib  mulai menurun. Meskipun di kompetisi internasional, prestasi Persib cukup membanggakan setelah mampu menembus perempat final Piala Champion Asia. Pada musim kompetisi tahun tersebut, Persib harus rela melepas gelarnya ke adik kandung satu sekota Bandung Raya.

Pada Liga Indonesia VII tahun 2001, dipimpin pelatih Indra Thohir dan Deny Syamsudin, Persib lolos ke babak 8 besar di medan, namun gagal ke semifinal.

Pada Liga Indonesia IX tahun 2003, seperti berharap pada tuah pelatih Polandia terdahulu bernama Marek, Persib kembali mendatangkan pelatih berkebangsaan Polandia yang kebetulan juga bernama sama. Alih-alih kembali ke masa jaya, Persib malah terseok-seok di papan bawah hingga akhirnya Persib memecat pelatih bernama lengkap Marek Sledzianowski tersebut.

Persib kemudian mendatangkan pelatih asih asal Cile, Juan Antonio Paez. Paez berhasil menyelamatkan Persib dari jurang degradasi. Atas prestasinya ini, Paez dipertahankan melatih Persib sampai Liga Indonesia X tahun 2004.

Pada Liga Indonesia XI tahun 2005, Persib kembali memanggil Indra Thohir sebagai pelatih, sayangnya Persib hanya berhasil menduduki peringkat lima. Tahun berikutnya, pelatih Persib dipercayakan kepada Risnandar Sendoro, tapi naas bagi Persib, dalam dua pertandingan kandang di awal kompetisi, Persib dipermalukan PSIS dan Persijap di Stadion Siliwangi. Hal ini membuat Bobotoh Persib berang, dan akhirnya  Persib memecat Risnandar. Kursi panas pelatih Persib kemudian diduduki pelatih asal Moldova, Arcan Iuri Anatolievici. Pelatih ganteng tersebut sempat menjadi primadona publik Bandung. Atas prestasinya yang dianggap cukup menjanjikan, Iuri dipertahankan menukangi persib pada musim kompetisi berikutnya.

Pada Liga Indonesia XIII tahun 2007, Persib diprediksi akan berhasil meraih gelar juara setelah bertengger sebagai pemuncak klasemen Wilayah Barat pada paruh musim, dan berhasil menumbangkan PSM yang saat itu berstatus sebagai pemuncak klasemen Wilayah Timur. Sayang, pada putaran kedua, persib terpeleset, prestasinya anjok dan hanya mampu menempati posisi kelima.

Pada Tahun 2008, format kompetisi sepakbola Indonesia berubah, yang sebelumnya dibagi dalam dua wilayah menjadi format satu wilayah. Nama kompetisi juga berubah menjadi Liga Super Indonesia atau disingkat LSI. Pada Liga Super Indonesia I 2008-2009, untuk pertama kalinya, Persib menggunakan pelatih asli Indonesia dari luar Bandung. Dialah Jaya Hartono, prestasinya yang berhasil menukangi Persik Kediri meraih Piala LI IX tahun 2003. Jaya Hartono berhasil menempatkan Persib di posisi tiga dan atas prestasinya ini Jaya Hartono dipertahankan untuk musim kompetisi selanjutnya.

Sayangnya, ketika kompetisi Liga Super Indonesia II 2009-2010, Jaya Hartono mengundurkan diri dari Persib atas alasan tertentu. Ia kemudian diganti asistennya Robby Darwis, dan Persib hanya berhasil menduduki peringkat ke empat.

Pada LSI 2013 - 2014, Persib diarsiteki Jajang Nurjaman. Rindu akan gelar juara, selain mempertahankan pemain yang dianggap cemerlang musim lalu seperti Atep, Hariono, Abanda Herman, Maman Abdurrahman, dll, managemen Persib mendatangkan pemain-pemain bintang, sebut saja Firman Utina, M.Ridwan, & Supardi yang tidak lain adalah pemain-pemain andalan Tim Nasional Indonesia. Karena dihuni beberapa pemain Timnas, Persib disebut sebagai miniatur Timnas Garuda atau Timnas Mini. Selain itu, Persib mendatangkan pemain asing yang prestasinya menjanjikan, sebut saja Herman Djumafo, Kenji Adacihara, Mbida Messi, dan yang terakhir adalah striker naturalisasi idola baru penggemar sepakbola nasional, Sergio van Dijk. Dengan komposisi pemain seperti itu, Persib disebut-sebut sebagai Real Madrid-nya Indonesia, ada juga yang menyebutkan Manchester City -nya Indonesia, atau PSG-nya Indonesia. Patut ditunggu, dengan pemain-pemain seperti itu, bagaimana kiprah The Dream Team? Tunggu dan saksikan Tim Maung Bandung berlaga. Jangan lupa untuk mencatat jadwal pertandingan Persib 2013 di Liga Super Indonesia 2013-2014.

Sumber: persib.co.id, simamaung,

 

Skuad Persib 2013

 


Link Terkait:

| Jadwal Siaran Langsung Persib Bandung 2013 |

| Jadwal Siaran Langsung Liga Super Indonesia 2013 |

| Jadwal Siaran Langsung Persija Jakarta 2013 |

| Peringkat Sementara Liga Indonesia 2013 |

| Klasemen Sementara Liga Indonesia 2013 |

 

Profile:

| Casey Stoner | Valentino Rossi | Jorge Lorenzo | Dani Pedrosa | Marco Simoncelli | Ben Spies |

 

INFORMASI MENARIK LAINNYA
 

::SERBA-SERBI::

Artis Bintang Film Porno Paling Cerdas

Lisa Sparkxxx

Artis Bintang Film Porno Cerdas : T.J. Hart

 

::SPORT::

::BERITA::

::PROFIL::

 



Baca Informasi Lainnya

 

---------------------------------------------------------------------------------------------------
Home  |  Harga  |  Cara Transaksi  |  Tentang Kami  |  FAQ  |  Syarat&Ketentuan  Feedback  |  Artikel  |  Master SEO  | Iklan | Tuts | Price |


Terimakasih atas kunjungannya

Copyright © 2009 - 2017 ViooMax